
Kode tersebut sangat cepat dimodifikasi untuk menampilkan task yang tidak aman, beberapa bahkan membahayakan. Bocah tersebut mengklaim ia telah memodifikasi ide dari user lain (seorang developer asal Jepang) yang menggunakan kode fungsi itu untuk membuat tweet-nya berwarna-warni. Twitter sebelumnya sudah diberi tahu mengenai kelemahannya ini, dan sudah diperbaiki, namun update home page terbaru beberapa waktu lalu menyebabkan kelemahan tersebut muncul kembali.
Kasus ini bagaimanapun sudah ditangani, namun justru menunjukkan betapa rapuhnya system dari Twitter itu sendiri.
Sumber : berita net
0 komentar:
Posting Komentar
Please Coment my Blog