Senin, 28 Februari 2011
Indonesia akan memasuki babak baru dalam layanan televisi dengan hadirnya Internet Protocol Television (IPTV) dari Telkom yang soft launching-nya digelar Senin (28/2/11) di Wisma Kandatel, Telkom, Jakarta. Layanan terbaru Telkom ini memungkinkan pengguna untuk tak cuma pasif melihat siaran yang ada, tetapi aktif memilih layanan sesuai keinginan.
Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengungkapkan, IPTV bukan cuma konten televisi yang didistribusikan lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kekuatan interaksi internet dan web dengan kekuatan media televisi. Ia berharap layanan ini bisa memenuhi keinginan masyarakat.
Sementara Direktur Konsumer PT Telkom I Nyoman Wiryanata mengatakan, "IPTV berbeda dengan layanan TV berbayar lainnya. IPTV punya fasilitas entertainment yang lebih bagus, ada game, bisa karaoke dan menyaksikan tayangan yang sudah lewat. Kalau layanan TV berbayar lain kan pasif, kalau IPTV ini interaktif."
Layanan IPTV secara umum meliputi broadcast televisi dan video di atas akses internet dan interaksi multimedia dengan kecepatan true broadband seperti game, shopping, dan advertising. Selain itu juga ada layanan content on demand yang termasuk TV on demmand, video on demmand, music on demmand, dan karaoke on demmand.
Layanan bisa disaksikan dengan perangkat televisi, komputer, notebook, dan smartphone. Untuk tayangan live serta video on demmand, IPTV mendukung standard definition (SDTV) serta High Definition (HDTV). Video on demmand sendiri bisa dikontrol seperti layaknya menonton DVD.
IPTV akan memanfaatkan jaringan kabel yang sama dengan Speedy dan telepon. Layanan ini adalah cara untuk mengangkat kembali potensi jaringan kabel kala penggunaan oleh masyarakat menurun.
Rinaldi mengatakan, investasi pengembangan IPTV kurang dari Rp 50 miliar. Untuk mendukung layanan ini, Telkom terus berupaya mengembangkan kapasitas akses, yakni mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband atau akses dengan kecepatan 20 Mbps dan 100 Mbps.
"Pada tahun 2010, kapasitas true broadband yang baru mencapai 21 persen akan ditingkatkan menjadi 85 persen di tahun 2015," papar Rinaldi.
Commercial launching produk ini akan digelar 1 Mei tahun ini. Rinaldi mengatakan sampai enam bulan pertama terhitung sejak Mei nanti, targetnya sekitar 300 ribu pengguna di Jakarta. Pada tahap awal, produk akan dikembangkan di wilayah Jakarta terlebih dahulu. Sementara, untuk bisa menjangkau Jakarta secara keseluruhan akan dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
"Ini untuk memastikan kualitas layanan sebab untuk mendukung IPTV ini kapasitasnya minimal 6 Mega. Kita enggak ingin main-main dengan kualitas," lanjut Nyoman.
Untuk menarik konsumen, Nyoman mengatakan bahwa fasilitas interaktif memungkinkan Telkom mengetahui siaran yang disukai konsumen. "Kita nanti bisa kirim rekomendasi pada konsumen. Misalnya ada yang suka dangdut, nanti ada daftar lagu dangdut terbaru. Jadi hubungan kita dengan konsumen bisa lebih erat," papar Nyoman.
sumber : kompas tekno
Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengungkapkan, IPTV bukan cuma konten televisi yang didistribusikan lewat internet, tetapi merupakan sinergi antara kekuatan interaksi internet dan web dengan kekuatan media televisi. Ia berharap layanan ini bisa memenuhi keinginan masyarakat.
Sementara Direktur Konsumer PT Telkom I Nyoman Wiryanata mengatakan, "IPTV berbeda dengan layanan TV berbayar lainnya. IPTV punya fasilitas entertainment yang lebih bagus, ada game, bisa karaoke dan menyaksikan tayangan yang sudah lewat. Kalau layanan TV berbayar lain kan pasif, kalau IPTV ini interaktif."
Layanan IPTV secara umum meliputi broadcast televisi dan video di atas akses internet dan interaksi multimedia dengan kecepatan true broadband seperti game, shopping, dan advertising. Selain itu juga ada layanan content on demand yang termasuk TV on demmand, video on demmand, music on demmand, dan karaoke on demmand.
Layanan bisa disaksikan dengan perangkat televisi, komputer, notebook, dan smartphone. Untuk tayangan live serta video on demmand, IPTV mendukung standard definition (SDTV) serta High Definition (HDTV). Video on demmand sendiri bisa dikontrol seperti layaknya menonton DVD.
IPTV akan memanfaatkan jaringan kabel yang sama dengan Speedy dan telepon. Layanan ini adalah cara untuk mengangkat kembali potensi jaringan kabel kala penggunaan oleh masyarakat menurun.
Rinaldi mengatakan, investasi pengembangan IPTV kurang dari Rp 50 miliar. Untuk mendukung layanan ini, Telkom terus berupaya mengembangkan kapasitas akses, yakni mengembangkan akses pita lebar dan menambah kecepatan true broadband atau akses dengan kecepatan 20 Mbps dan 100 Mbps.
"Pada tahun 2010, kapasitas true broadband yang baru mencapai 21 persen akan ditingkatkan menjadi 85 persen di tahun 2015," papar Rinaldi.
Commercial launching produk ini akan digelar 1 Mei tahun ini. Rinaldi mengatakan sampai enam bulan pertama terhitung sejak Mei nanti, targetnya sekitar 300 ribu pengguna di Jakarta. Pada tahap awal, produk akan dikembangkan di wilayah Jakarta terlebih dahulu. Sementara, untuk bisa menjangkau Jakarta secara keseluruhan akan dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
"Ini untuk memastikan kualitas layanan sebab untuk mendukung IPTV ini kapasitasnya minimal 6 Mega. Kita enggak ingin main-main dengan kualitas," lanjut Nyoman.
Untuk menarik konsumen, Nyoman mengatakan bahwa fasilitas interaktif memungkinkan Telkom mengetahui siaran yang disukai konsumen. "Kita nanti bisa kirim rekomendasi pada konsumen. Misalnya ada yang suka dangdut, nanti ada daftar lagu dangdut terbaru. Jadi hubungan kita dengan konsumen bisa lebih erat," papar Nyoman.
sumber : kompas tekno